BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Kata
manajemen mungkin bukan lagi kata yang asing bagi kita, sebab hampir di setiap
kegiatan keseharian kita perlu yang namanya manajemen baik itu disadari atau
tidak disadari. Hampir semua kegiatan sehari-hari kita perlu yang namanya
manajemen karena tanpa manajemen yang baik maka bisa dipastikan kegiatan yang
kita lakukan tersebut akan berantakan, hal tersebut terlihat dari luasnya
cakupan disiplin ilmu manajemen misalnya saja manajemen bisnis, manajemen
keuangan, manajemen rumah tangga dan lain-lain.
Salah satu
hal yang membutuhkan sentuhan manajemen agar bisa berjalan dengan baik dan
tujuannya dapat tercapai adalah sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu
lembaga yang mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa
yang berkualitas, cerdas, beriman dan bertanggung jawab.
Banyak
hal yang perlu dimanage dalam lingkungan sekolah, diantaranya tenaga pengajar,
administrasi keuangan, ketata usahaan, gedung, alat perlengkapan sekolah,
pegawai sekolah, kurikulum dan lain-lain.
Yang
tidak kalah pentingnya untuk di manage dengan baik dalam lingkungan sekolah
adalah siswa/peserta didik, yang merupakan salah satu komponen utama kegiatan
pendidikan di sekolah. Apalagi di era persaingan antara lembaga pendidikan yang
semakin ketat saat ini, sekolah harus berjuang bersungguh-sungguh untuk
memanage siswa/peserta didiknya agar
tidak mati karena tidak memiliki siswa/peserta didik.
Oleh karena itulah
sudah selayaknya peserta didik di manage dan dihargai martabatnya tidak jauh
berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat diatas,
maka yang menjadi fokus utama pembahasan makalah kami ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi
manajemen peserta didik?
2. Bagaimana
ruang lingkup manajemen peserta didik?
3. Bagaimana
tujuan manajemen peserta didik?
4. Bagaimana
fungsi manajemen peserta didik?
5. Apa macam-
macam kegiatan dalam manajemen peserta didik?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui definisi manajemen peserta didik!
2. Untuk
mengetahui ruang lingkup manajemen peserta didik!
3. Untuk
mengetahui tujuan manajemen peserta didik!
4. Untuk
mengetahui fungsi manajemen peserta didik!
5. Untuk
mengetahui macam-macam kegiatan manajemen peserta didik!
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gambaran
Umum Manajemen Peserta Didik
Peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan
tertentu.
Di Indonesia
sebutan bagi peserta didik berbeda antara tiap jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan, misalnya sebutan siswa/siswi untuk peserta didik di jenjang
pendidikan dasar dan menengah, mahasiswa/mahasiswi untuk peserta didik di
jenjang pendidikan tinggi, warga belajar untuk peserta didik pada pendidikan nonformal seperti pusat
kegiatan belajar masyarakat baik paket A, paket B, atau paket C, ada pula
sebutan santri bagi peserta didik yang mengikuti proses pendidikan di pondok
pesantren.
Manajemen
peserta didik merupakan salah satu bagian dari manajemen sekolah yang memiliki
peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan manajemen sekolah.
Manajemen
peserta didik dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan terhadap peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka
lulus sekolah.
Knezivich
mendifinisikan manajemen peserta didik sebagai suatu layanan yang memusatkan
perhatian kepada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar
kelas seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Jadi secara
simple manajemen peserta didik dapat dipahami sebagai suatu usaha untuk
mengatur, mengawasi, dan melayani berbagai hal yang memiliki kaitan dengan
peserta didik agar peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran di sekolah,
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai peserta didik tersebut
lulus dari sekolah.
Ada beberapa
prinsip-prinsip manajemen peserta didik yang perlu dipedomani dalam memanage
peserta didik diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manajemen
peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah.
2. Kegiatan-kegiatan
manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik
yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan.
3. Kegiatan
manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik.
4. Kegiatan
peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.
5. Apa yang
diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan
manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik
di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Sebagai
salah satu unsur dari manajemen sekolah, seluruh kegiatan manajemen peserta
didik harus mengaksentuasikan pada penonjolan 4 pilar manajemen sekolah yaitu
mutu, kemandirian, partisipasi masyarakat, dan transparansi.
B.
Ruang
Lingkup Manajemen Peserta Didik
Ada beberapa
kegiatan yang menjadi ruang lingkup manajemen peserta didik yaitu sebagai
berikut :
1)
Perencanaan
peserta didik.
Kegiatan
ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Analisis
kebutuhan peserta didik.
Tahap ini merupakan tahap penentuan
siswa yang dibutuhkan oleh sekolah/lembaga pendidikan yang meliputi :
a) Merencanakan
jumlah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan daya tampung kelas
yang tersedia, dan rasio antara murid dan guru.
b) Menyusun
program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan bakat siswa,
sarana dan prasarana yang tersedia, anggaran yang ada, serta tenaga
kependidikan yang tersedia.
b.
Rekrutmen peserta didik.
Langkah-langkah
yang dilakukan pada kegiatan pencarian
calon peserta didik adalah sebagai berikut :
a) Membentuk
panitia penerimaan peserta didik baru.
b) Pembuattan
dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik secara terbuka.
c. Seleksi
peserta didik.
Kegiatan ini
dilakukan untuk melakukan seleksi terhadap calon peserta didik, apakah calon
peserta didik akan diterima atau ditolak
menjadi peserta didik berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d. Orientasi
peserta didik baru.
Kegiatan ini
merupakan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru,
baik lingkungan fisik sekolah maupun lingkungan sosial sekolah.
e. Penempatan
peserta didik.
Kegiatan ini
dilakukan dengan sistem kelas, peserta didik dapat dikelompokkan berdasarkan
kesamaan jenis kelamin, atau umur peserta didik.
f. Pencatatan
dan pelaporan peserta didik.
Kegiatan
pencatatan terhadap kondisi peserta didik dilakukan sejak peserta didik
diterima sampai ia lulus dari sekolah/lembaga pendidikan.
2)
Pembinaan
peserta didik
Langkah
kedua pada kegiatan manajemen peserta didik adalah pembinaan terhadap peserta
didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta
didik itu sendiri, layanan-layanan khusus tersebut antara lain :
a. Layanan
bimbingan dan konseling.
b. Layanan
perpustakaan.
c. Layanan
kantin.
d. Layanan
kesehatan.
e. Layanan
transportasi.
f. Layanan
asrama.
3)
Evaluasi
kegiatan peserta didik
Tujuan
evaluasi peserta didik dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus, adapun tujuan umum evaluasi peserta didik adalah sebagai berikut
:
a. Mengumpulkan
data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan
yang diharapkan.
b. Memungkinkan
pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
c. Menilai
metode mengajar yang digunakan.
Sedangkan tujuan khusus evaluasi
peserta didik adalah :
a. Merangsang
kegiatan peserta didik.
b. Menemukan
sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik.
c. Memberikan
bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, dan bakat peserta didik
yang bersangkutan.
d. Untuk
memperbaiki mutu pembelajaran atau cara belajar dan metode mengajar.
Secara garis
besar ada 2 alat evaluasi yang dapat digunakan yaitu tes dan nontes. Menurut
Bimo Walgito tes adalah “suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan
yang menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas dimana
persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan itu telah dipilih dengan seksama
dan telah di standarnisasikan.
Ada 3 macam
tes yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik yaitu:
a. Tes
diagnostik.
b. Tes formatif.
c. Tes sumatif.
Setelah
hasil dari evaluasi didapatkan, ada 2 hal yang dapat dilakukan untuk menindak
lanjuti hasil evaluasi tersebut yaitu sebagai berikut :
a) Program
remedial.
Ada beberapa
alasan yang menjadi alasan perlunya dilakukan remedial terhadap peserta didik
yaitu sebagai berikut :
o
Masih banyak peserta didik yang menunjukkan belum
dapat mencapai prestasi yang diharapkan.
o
Guru bertanggung jawab atas keseluruhan prises
pendidikan, yang berarti bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan
melalui pencapaian standar kompetensi yang diharapkan.
o
Pengajaran remedial diperlukan dalam rangka
melaksanakan proses belajar yang sebenarnya, yaitu sebagai proses perubahan
tingkah laku secara keseluruhan.
o
Pengajaran remedial merupakan salah satu bentuk pelayanan
bimbingan dan penyuluhan melalui interaksi belajar mengajar.
Secara umum
tujuan pelaksanaan remedial adalah untuk menyembuhkan atau membantu peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar agar dapat mencapai prestasi belajar
yang diharapkan, baik dalam segi kepribadian peserta didik maupun dalam segi
proses belajar mengajar.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan
dalam pelaksanaan remedial adalah sebagai berikut :
·
Dengan memberikan tugas/soal pekerjaan rumah bagi
peserta didik yang lambat menerima pelajaran.
·
Dengan memberikan tugas/soal yang dikerjakan di kelas
pada jam pelajaran tersebut berlangsung, sedangkan peserta didik lain
melanjutkan proses pembelajaran.
b)
Program pengayaan.
Jika pada program remedial yang
menjadi sasaran adalah peserta didik yang memiliki kesulitan belajar, justru
pada program pengayaan yang menjadi sasaran adalah peserta didik yang tidak
mengalami kesulitan belajar dan bahkan cepat menerima pelajaran.
Ada 2 strategi yang dapat dilakukan
untuk melakukan program pengayaan yaitu :
·
Pengayaan yang memiliki hubungan dengan topik modul
pokok misalnya peserta didik yang telah menguasai cara berwudhu dapat diberi
pengayaan mengenai manfaat wudhu dari segi kesehatan.
·
Pengayaan yang tidak memiliki hubungan dengan topik
modul pokok misalnya peserta didik yang telah menguasai cara berwudhu maka
dapat diberi pengayaan mengenai praktek pelaksanaan shalat.
4)
Mutasi
peserta didik
Secara garis
besar mutasi peserta didik diartikan sebagai “proses perpindahan peserta didik
dari sekolah satu ke sekolah yang lain atau perpindahan peserta didik yang
berada didalam sekolah.
Dari
definisi diatas, maka mutasi peserta didik dapat dikelompokkan menjadi 2 macam
yaitu :
a. Mutasi
ekstern.
Mutasi ini
adalah perpindahan peserta didik dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain.
b. Mutasi
intern.
Mutasi ini
merupakan perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah misalnya kenaikan kelas
bagi peserta didik yang telah memenuhi persyaratan untuk naik kelas.
C.
Tujuan Manajemen
Peserta Didik
Tujuan
manajemen peserta didik secara umum adalah “mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di
sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan
lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian
tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
D.
Fungsi
Manajemen Peserta Didik
Secara umum
fungsi manajemen peserta didik adalah “sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya, dan
segi-segi potensi peserta didik lainnya
Dari
penjelasan diatas dapat dirumuskan fungsi manajemen peserta didik dalam lingkup
yang lebih terperinci yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi yang
berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik. Ini membuat peserta
didik mampu mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak
hambatan, potensi-potensi tersebut meliputi kemampuan umum yaitu kecerdasaan,
kemampuan khusus yaitu bakat, dan kemampuan-kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang
berkenaan dengan pengembangan segi sosial peserta didik. Fungsi ini berkaitan
erat dengan hakikat peserta didik sebagai mahluk sosial, fungsi ini membuat
peserta didik mampu bersosialisasi dengan
teman sebayanya, dengan orang tuanya, dengan keluarganya, dengan
lingkungan sekolahnya, dan lingkungan masyarakat disekitarnya.
3. Fungsi yang
berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik. Fungsi ini
diharapkan mampu membuat peserta didik bisa menyalurkan hobi, kesenangan, dan
minatnya, sebab hal tersebut dapat menunjang perkembangan diri peserta didik
secara keseluruhan.
4. Fungsi yang
berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik. Fungsi
ini membuat peserta didik sejahtera dalam menjalani hidupnya, sebab jika hidup
seorang peserta didik sejahtera maka ia akan memikirkan kesejahteraan
sesamanya.
Ada 3 macam
pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dan fungsi manajemen
peserta didik diatas yaitu :
1.
Pendekatan kuantitatif (The kuantitative
approach).
Pendekatan
ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administrasi dan birokratif lembaga
pendidikan.
2.
Pendekatan kualitatif (The kualitative
approach).
Dibandingkan
dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan membuat peserta didik menjadi
mampu, pendekatan ini bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi senang dan
sejahtera.
3.
Pendekatan padu.
Pendekatan
ini merupakan perpaduan antara kedua pendekatan diatas, didalam pendekatan ini
peserta didik diminta memenuhi tuntutan-tuntutan birokratif dan administratif
di sekolah dan sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat
memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik
E.
Macam- macam Kegiatan dalam
Manajemen Peserta Didik
Ada 2 hal pokok yang
senantiasa di bicarakan dalam administrasi pendidikan:
1.
Proses administrasi pendidikan, yang kadang-kadang disebut dengan
fungsi- fungsi administrasi.
2.
Subtansi atau isi yang akan diproses dalam penyelenggaraan untuk
mencapai tujuan utama dari pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan singkat makalah kami ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Manajemen
peserta didik adalah suatu u
2. Usaha untuk
mengatur, mengelola, dan melayani segala hal yang berkaitan dengan peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai peserta didik
tersebut lulus dari sekolah.
3. Ruang
lingkup manajemen peserta didik meliputi kegiatan perencanaan peserta didik,
pembinaan peserta didik, evaluasi peserta didik, dan mutasi peserta didik.
4. Manajemen
peserta didik bertujuan untuk mengatur segala kegiatan peserta didik agar
kegiatan tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar, sehingga tujuan
sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan dapat dicapai.
5. Manajemen
peserta didik berfungsi sebagai wahana untuk mengembangkan potensi diri peserta
didik seoptimal mungkin, baik yang berkaitan dengan segi individualitas, segi
sosial, segi aspirasi, segi pemenuhan kebutuhan, dan segi-segi lainnya.
B.
Saran
Dari pembahasan di atas
penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan-
kekurangan, baik dalam struktur bahasa maupun struktur kalimat. Maka dari itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan makalah
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadiyanto.2000.Manajemen Peserta Didik.Jakarta: UNP PRESS.
Grf Tony.1989. Manajemen peserta didik. Bandung:Bumi aksara.
Mulyasa Enco. 2002. Manajemen berbasis sekolah. Bandung: PT.
Remaja
rosdakarya.
Trisakti Yayasan. 2009. Dasar-dasar manajemen. Jakarta:
Grasindo.
Wikipedia. Peserta didik. http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar